Dalam langkah penting menuju peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan vokasi, Program D3 Manajemen Informatika Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) mengadakan diskusi kolaboratif dengan mitranya dari Universitas Gunadarma. Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh kunci, antara lain Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Desain Unsuryam, Dr. Yohannes Dewanto, Ketua Program Studi S1 Sistem Informasi, Muryan Awaludin, S.Kom., M.Kom., serta Ketua Program Studi D3 Manajemen Informatika Unsurya, Yulisa Gardenia, S.Kom., M.MSi., dan Sekretaris Program, Julia Fajarwati. Agenda utama pertemuan ini adalah mengeksplorasi sinergi dalam pengembangan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri, dengan tujuan khusus menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Diskusi diawali dengan tinjauan mendalam terhadap struktur kurikulum di kedua institusi. Para ketua program sepakat bahwa kurikulum D3 Manajemen Informatika harus bersifat dinamis dan adaptif terhadap pesatnya perubahan teknologi. Fokus utama adalah pada penguatan kompetensi praktis di bidang pemrograman, administrasi jaringan, manajemen basis data, dan dasar-dasar komputasi awan (could computing). Percakapan juga menekankan pentingnya integrasi sertifikasi profesional yang diakui industri ke dalam perkuliahan. Pendekatan ini memastikan bahwa mahasiswa lulus tidak hanya dengan ijazah akademik, tetapi juga bukti keterampilan spesifik yang telah tervalidasi dan sangat dibutuhkan di pasar kerja.
Bidang strategis kedua yang menjadi fokus adalah pembangunan jaringan industri yang kuat untuk program magang dan penyerapan lulusan. Universitas Gunadarma berbagi pengalamannya yang luas dengan model kemitraan yang sudah mapan, sementara Unsurya menyoroti potensi uniknya dalam menjalin hubungan di sektor kedirgantaraan dan pertahanan. Kolaborasi di bidang ini diharapkan dapat membuka peluang magang yang lebih luas dan berkualitas, sekaligus menciptakan jalur rekrutmen yang lebih langsung bagi lulusan. Koneksi industri yang erat ini menjadi kunci pencapaian tujuan bersama, yakni transisi mulus dari “wisuda ke dunia kerja”.
Pertemuan ditutup dengan komitmen bersama untuk merancang strategi pemasaran dan komunikasi yang efektif bagi calon mahasiswa. Salah satu poin penting adalah kebutuhan untuk menyampaikan secara jelas proposisi nilai yang unik serta prospek karier yang menjanjikan dari pendidikan vokasi di bidang informatika. Beasiswa dan program dukungan mahasiswa lainnya juga dibahas sebagai bagian integral dan strategi untuk menarik kandidat potensial yang berkualitas. Melalui sinergi baru ini, kedua program siap memperkuat satu sama lain, saling bertukar praktik terbaik, dan secara kolektif meningkatkan kontribusi mereka dalam menyediakan talenta terampil di bidang teknologi informasi bagi bangsa.