Sinergi Ciptakan Freezer Tenaga Surya untuk Membantu Nelayan Mengawetkan Hasil Tangkapan di Malang Selatan

IMG 20220114 WA0007 1 696x400 1

BACAMALANG.COM – Masyarakat di kampung nelayan Pantai Kondang Merak menghadapi tantangan unik akibat minimnya pasokan listrik. Warga yang tinggal di kawasan hutan lindung tersebut harus mencari cara mandiri untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga, seperti menggunakan genset dan mencoba sumber energi alternatif, terutama tenaga surya.

Namun, pada kenyataannya pasokan listrik sering kali tidak seimbang dengan kapasitas beban yang dibutuhkan, sehingga menyebabkan kerusakan berulang pada peralatan listrik dan sumber dayanya. Meskipun sudah beberapa kali dilakukan perbaikan, masalah ini tetap terjadi karena kualitas komponen listrik yang dibeli memang kurang baik. Hal ini membuat warga kecewa dan mulai kehilangan kepercayaan terhadap manfaat energi terbarukan.

Akibatnya, mereka setiap hari bergantung pada genset berbahan bakar minyak dengan biaya sekitar Rp40.000 hingga Rp100.000 per malam, tergantung kebutuhan. Namun, genset ini hanya mampu menopang beban listrik ringan. Misalnya, freezer untuk menyimpan hasil tangkapan ikan tidak dapat dioperasikan di lokasi, sehingga warga harus menitipkan hasil tangkapan ke kerabat di desa sekitar. Mereka juga kerap membeli es dari daerah lain seperti Sendang Biru, atau mencarinya dari satu warung ke warung lainnya.

“Semua ini berawal dari ide inovatif untuk memenuhi kebutuhan dasar nelayan Bina Karya Mina di Pantai Kondang Merak terhadap es untuk mengawetkan hasil tangkapan ikan. Ide ini berkembang melalui diskusi intensif bersama rekan-rekan seperti Mas Teguh Budiyanto dan Om Hary dari Rumah Mandiri Energi, Om Ipud Zuhri, Aral Subagyo, dan lainnya,” ujar Andik Syaifudin, pendiri Salam (Sahabat Alam Indonesia), pada Jumat (14 Januari 2022).

“Kami berdiskusi tentang bagaimana menyelesaikan akar permasalahan, salah satunya keterbatasan pasokan listrik yang mampu mendukung peralatan berdaya besar—khususnya freezer atau cold storage ikan,” tambahnya.

Teknologi tenaga surya dinilai efektif dan efisien. Peralatan yang digunakan juga memiliki kualitas baik dan tidak murahan. Energi terbarukan ini menjadi contoh nyata penerapan energi ramah lingkungan yang memberikan manfaat langsung dalam memperkuat serta mengembangkan ketahanan pangan masyarakat, khususnya di sektor perikanan tangkap.

“Akhirnya, setelah melakukan perhitungan biaya dan kebutuhan energi, proyek ini dapat terwujud berkat dukungan mitra kami dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma – Jakarta. Semua pihak bekerja sama—mulai dari persiapan lokasi, perakitan sistem, hingga pemasangan akhir—termasuk para nelayan Kondang Merak, Sahabat Alam Indonesia, dan Rumah Mandiri Energi,” jelasnya.

Akhirnya, freezer tenaga surya berhasil dibuat dan berfungsi dengan baik.
“Luar biasa… kami bisa tertawa bersama. Rasa lelah setelah bekerja lembur selama beberapa hari langsung hilang. Melihat kantong-kantong es dari uji coba yang sudah antre sejak pagi benar-benar terasa memuaskan. Tantangan berikutnya adalah meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah daya listrik,” tutupnya. (had)

Sumber: bacamalang.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 7   +   7   =  

More Articles & Posts